Homografi dalam Bahasa Sasak di Kelurahan Tanjung Kabupaten Lombok Timur

Homography in Sasak Language in Tanjung Village East Lombok District

Authors

  • Nurhayati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Mataram
  • I Nyoman Sudika Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Mataram
  • Ratna Yulida Ashriany Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.29303/jb.v1i1.11

Keywords:

Homografi, Leksem, Distribusi, Makna, Bahasa Sasak, Homography, Lexeme, Distribution, Meaning, Sasak Language.

Abstract

Abstrak: Permasalahan dalam penelitian ini, yaitu (1) Bagaimanakah wujud homografi dalam bahasa Sasak di Kelurahan Tanjung Kabupaten Lombok Timur? (2) Bagaimanakah distribusi homografi dalam pembentukan kalimat ? (3) Bagaimanakah makna leksem homografi ? Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengidentifikasi wujud homografi dalam bahasa Sasak di Kelurahan Tanjung Kabupaten Lombok Timur, (2) mengidentifikasi distribusi homografi dalam pembentukan kalimat, (3) mendeskripsikan makna leksem homografi. Dalam pengumpulan data digunakan beberapa metode, yaitu: 1) metode introspeksi, 2) metode cakap, dan 3) metode simak. Metode analisis data yang digunakan adalah metode padan intralingual dan metode padan ekstralingual. Hasil penelitian ini adalah (1) wujud leksem berhomografi walaupun memiliki wujud yang sama tetapi lafal dan maknanya berbeda, sehingga dikategorikan sebagai homografi. Contohnya, leksem lekaq [lEka?] yang bermakna ‘jalan’ dan leksem lekaq [l?ka?] yang bermakna ‘lepas’, (2) distribusi leksem homografi dalam pembentukan kalimat yaitu secara umum leksem homografi dapat menempati posisi di awal kalimat, di tengah kalimat, dan di akhir kalimat. Namun, ada beberapa leksem homografi yang tidak berdistribusi lengkap, (3) makna masing-masing leksem homografi berbeda-beda dan mengacu pada makna leksikalnya. Akan tetapi, berdasarkan distribusi leksem homografi dalam kalimat, makna leksem tersebut tidak selalu sama dengan makna leksikalnya. Selain itu, makna leksem homografi ini mengalami perubahan saat berada di dalam konteks kalimat yang berbeda.

Abstract: The problems in this study, namely (1) How is the form of homography in Sasak in Tanjung subdistrict, East Lombok Regency ? (2) What is the distribution of homography in sentence formation ? (3) What is the meaning of homographic lexeme ? The purpose of this study was to (1) identify homogeneous forms in Sasak in Tanjung Subdistrict, East Lombok Regency, (2) identify homographic distributions in sentence formation, (3) describe the meaning of homographic lexemes. In collecting data, several methods are used, namely: 1) the introspection method, 2) the competent method, and 3) the listening method. Data analysis methods used are the intralingual equivalent method and the extralingual equivalent method. The results of this study are (1) the shape of the lexeme having a homograph even though it has the same form but the pronunciation and meaning are different, so they are categorized as homography. For example, leksem lekaq [lEka?] which means 'path' and leksem lekaq [l?ka?] Which means 'loose', (2) the distribution of homographic lexemes in sentence formation that is generally homographic lexemes can occupy positions at the beginning of a sentence, in the middle of a sentence , and at the end of the sentence. However, there are some homographical lexemes that are not fully distributed, (3) the meanings of each homographic lexeme are different and refer to the lexical meaning. However, based on the distribution of homographic lexemes in sentences, the meaning of the lexeme is not always the same as the lexical meaning. In addition, the meaning of this homographic lexeme changes when it is in the context of different sentences.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2020-06-30

How to Cite

Nurhayati, Sudika, I. N., & Ashriany, R. Y. (2020). Homografi dalam Bahasa Sasak di Kelurahan Tanjung Kabupaten Lombok Timur: Homography in Sasak Language in Tanjung Village East Lombok District. Jurnal Bastrindo, 1(1), 67-86. https://doi.org/10.29303/jb.v1i1.11