Kekerasan dalam Novel Dari Dalam Kubur Karya Soe Tjen Marching: Perspektif Johan Galtung

Violence in the Novel Dari Dalam Kubur by Soe Tjen Marching: Johan Galtung's perspective

Authors

  • Veronica Septiana Setiawati Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma
  • Fransisca Tjandrasih Adji Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma
  • Susilawati Endah Peni Adji Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma

DOI:

https://doi.org/10.29303/jb.v3i2.827

Keywords:

Kekerasan Budaya, Kekerasan Langsung, Kekerasan Struktural, Cultural Violence, Direct Violence, Structural Violence

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kekerasan yang terdapat dalam novel Dari Dalam Kubur karya Soe Tjen Marching menggunakan perspektif Johan Galtung. Data dalam penelitian ini dikumpulkan menggunakan teknik baca-catat dan dianalisis menggunakan metode formal dan metode deskriptif analisis. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma M.H. Abrams berupa pendekatan objektif yang berfokus pada karya sastra, yakni novel Dari Dalam Kubur karya Soe Tjen Marching dan pendekatan mimetik yang berfokus pada realitas dan semesta, yakni tindak kekerasan dalam novel Dari Dalam Kubur. Teori yang digunakan dalam penelitian merupakan teori stuktural yang digunakan untuk mengkaji analisis struktural dan teori kekerasan perspektif Johan Galtung. Penelitian ini menghasilkan analisis struktural dan tindak kekerasan dalam novel Dari Dalam Kubur karya Soe Tjen Marching. Dalam analisis struktural ditemukan bahwa dalam novel terdapat dua tokoh utama dan 45 tokoh tambahan. Tokoh utama dan tokoh tambahan menjadi korban kekerasan. Namun demikian, beberapa tokoh tambahan sekaligus menjadi pelaku kekerasan. Analisis latar menunjukkan sebagian besar latar tempat menjadi lokasi tindakan kekerasan. Latar waktu menunjuk pada masa di Indonesia terjadi kekerasan masal, yaitu tahun 1946-1947, 1965, dan 1998. Latar sosial dominan menggambarkan tradisi Tionghoa dan kehidupan keagamaan Katolik. Penelitian tindak kekerasan menghasilkan tiga bentuk kekerasan, yakni (1) kekerasan langsung, (2) kekerasan kultural atau budaya, dan (3) kekerasan struktural. Ketiga bentuk kekerasan tersebut dilakukan oleh pihak-pihak yang memiliki kuasa terhadap tokoh utama dan tokoh tambahan. Namun demikian, beberapa tokoh tambahan juga melakukan tindak kekerasan terhadap tokoh utama dan sesama tokoh tambahan.

Abstract: This study aims to examine the violence contained in the novel Dari Dalam Kubur by Soe Tjen Marching using the perspective of Johan Galtung. The data in this study were collected using a reading-note technique and analyzed using a formal method and a descriptive analysis method. The paradigm used in this research is the paradigm of M.H. Abrams takes the form of an objective approach that focuses on literary works, namely the novel Dari Dalam Kubur by Soe Tjen Marching, and a mimetic approach that focuses on reality and the universe, namely the acts of violence in the novel Dari Dalam Kubur. The theory used in this research is a structural theory which is used to examine the intrinsic elements and the theory of violence from Johan Galtung's perspective. This research produces an analysis of the intrinsic elements and acts of violence in the novel Dari Dalam Kubur by Soe Tjen Marching. The intrinsic elements consist of characters and characterizations as well as the setting. Characters and characterizations are divided into main characters and additional characters. In the novel, there are two main characters and 45 additional characters. The main character and supporting characters become victims of violence. However, several additional characters also become perpetrators of violence. The background analysis shows that most of the settings are the locations for acts of violence. The time setting refers to the period when mass violence occurred in Indonesia, namely 1965 and 1998. The dominant social setting describes Chinese traditions and Catholic religious life. Violence research produces three forms of violence, namely (1) direct violence, (2) cultural or cultural violence, and (3) structural violence. The three forms of violence are carried out by parties who have power over the main character and secondary characters. However, several additional characters also commit acts of violence against the main character and fellow additional characters.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2022-12-31

How to Cite

Setiawati, V. S., Tjandrasih Adji, F., & Endah Peni Adji, S. (2022). Kekerasan dalam Novel Dari Dalam Kubur Karya Soe Tjen Marching: Perspektif Johan Galtung: Violence in the Novel Dari Dalam Kubur by Soe Tjen Marching: Johan Galtung’s perspective. Jurnal Bastrindo, 3(2), 171-179. https://doi.org/10.29303/jb.v3i2.827